Bab 3 - Manusia dan Penderitaan

ILMU BUDAYA DASAR
Bab III
Manusia dan Penderitaan




Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental yaitu :
*      Kepribadian lemah akibat dari kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; Kepribadian yang lemah itu dapat menyebabkan seseorang merasa rendah diri dalah jangka waktu yang lama sehingga dapat menghancurkan mentalnya.
*      Terjadinya konflik sosial budaya akibat dari norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat ; contohnya yaitu seperti seseorang yang berasal dari daerah pedesaan sulit sekali menyesuaikan dirinya saat tinggal di daerah perkotaan
*      Cara pematangan batin yang salah contonhya seperti memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial

 Proses kekalutan mental
*      Positif yaitu seperti trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang dan dicegah dengan sendirinya yang bertujuan untuk menenangkan hati seseorang, contonya seperti mendekatkan diri kepada Tuhan YME untuk memperoleh ketenangan dan melakukan renungan agar dapat memperbaiki perasaan trauma itu sendiri.
*      Negatif yaitu seperti trauma yang dialami seseorang tetapi berlarut-larut sampai seseorang itu bisa mengalami frustasi.
Bentuk frustasi antara lain :

  1.       Agresi yaitu berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali. Secara fisik dapat berakibat hypertensi (tekanan darah tinggi) dan bisa melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.
  2.       Regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raunganemecah barang-barang.
  3.       Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras.
  4.       Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
  5.       Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
  6.       Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
  7.       Autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Studi kasus

Deskripsi Kasus
Manusia adalah mahluk tuhan yang paling sempurna dibanding mahluk lainnya. Manusia dalam perjalanannya memiliki masalah apabila manusia tidak dapat arif menghadapi masalah tersebut perjalanannya dapat melaju sampai kekalutan mental . Kekalutan merupakan titik patah mental (mental breakdown), dan yang bersangkutan mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan)
Oknum yang mempunyai kekalutan mental bertingahlaku secara kurang wajar. Misalnya, seseorang yang tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian, menggigit-gigit pensil.

Contoh Kasus
Cerita tentang dua orang pria yang bernama Ricky dan Hendrik. Dua orang ini mempunyai sifat yang sama yaitu merasa dirinya paling hebat. Pergaulan dan tempat tinggal mereka berbeda. Ricky adalah seorang baik dan merasa hebat tapi malas. Sedangkan Hendrik adalah anak yang dan nakal.

Ricky setelah baru masuk SMA merasa hebat. Dia diterima di SMA negeri favorit. Ricky mempunyai anak buah bernama Doni. Ketika menghadapi ujian, karena kesombongannya Ricky tidak naik kelas dan anak buahnya menjadi juara kelas. Ricky sangat berubah dia selalu bertanya tanya mengapa dia tidak naik kelas dan mengapa
harus Doni menjadi juara kelas. Dalam perlanjutannya Ricky semakin kalut ketika Doni menjadi kk kelasnya dan berpura-pura tidak kenal dengannya lagi ketika akhirnya Ricky frustasi dia sempat ingin mencoba dunia hitam. Tetapi akhirnya dia mendapat hidayah dari TUHAN YME, dia menyadari bahwa Tuhan yaitu ALLAH SWT tidak mungkin memberikan ujian yang diatas kemampuan manusia. Akhirnya dia dapat mengejar kembali sisa-sisa SMAnya hingga ia dapat menjadi ustadz terkenal..

Hendrik yang hanya bergaya sok walaupun tampangnya tampan, ketika SMA dalam bidang akademis dia memikiki nilai yang sangat bagus sekali. karena dia selalu mendapat contekan dari teman-temannya.
Suatu ketika dia jatuh cinta kepada seorang wanita yang bernama Desi,dia sangat sulit untuk mengungkapkannya. ketika itu Hendrik mempunyai teman yang bernama Ferdy mereka berteman baik tetapi Ferdy menyukai Desi. Hendrik akhirnya melihat temannya sendiri yang menghancurkan harapannya dan orang tuanya Hendrik yang awalnya kaya raya tetapi malah terkena musibah yaitu terlilit hutang. Akhirnya keluarga Hendrik menjadi miskin. Hal itu merupakan tekanan mental yang hebat yang dirasakannya .Hendrik menjadi lebih aneh dia keluar dari rumah dan sekolahnya. Sedangkan dia hanya memiliki motor besar dari sisa kekayaan yang diberikan orangtuanya. Kini Hendrik menjadi anak jalanan dan dia sering mabuk-mabukan karena depresinya. Akhirnya hidup Hendrik berakhir dijalanan karena overdosis.


Kekuatan Kasus
Tuhan yaitu ALLAH SWT memberikan ujian dan cobaan yaitu dalam bahasan ini adalah kekalutan mental agar manusia dapat lebih menguatkan iman, mengetahui siapa penciptaNYA dan agar manusia berdoa kepada Tuhan YME.Jiwa yang kalut harus segera diobati dan bersyukur kepada Tuhan YME

Kelemahan Kasus
Tidak semua orang bisa melewati kegalauan yang disebabkan kekalutan mental apabila dia gagal itu menjadi fatal yang menyebabkan hilangnya tujuan hidup seseorang contohnya banyak orang gila dijalan, banyaknya orang yang berfikir pendek dengan mengakhiri hidupnya dan lain lain

Saran dan cara untuk menghindari kekalutan mental yaitu :
  1. Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa (mental health) yang memiliki ciri-ciri seperti memelihara tujuan hidup, bergairah namun tetap serta harmonis, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan regularisasi tehadap struktur kepribadian, dan efisien dalam tindakan-tindakannya.
  2. Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escape mechanism yang negatif. Artinya hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan (futuristis).
  3. Berani mengatasi kesulitan sebagai respons terhadap challenge (tantangan) yang dihadapi agar dirinya survive dalam kehidupan. Keberhasilan seseorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan membuat dirinya menjadi puas.
  4. Berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan para ahli (Psikiater). Lebih dari itu adalah     menghilangkan himpitan perasaan untuk memperoleh petunjuk dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membantu dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustrasi. Dalam banyak hal, kawan akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan, misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan nasihat yang dibutuhkan

Opini :
Kekalutan mental merupakan suatu masalah bagi seseorang yang mengalaminya. Tetapi, kekalutan mental bukanlah suatu hal yang serius. Dengan usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT masalah kekalutan mentalpun dapat dihindari. Bisa juga kita berkonsultasi ke psikolog. Jangan jadikan masalah sebagai salah satu bencana. Tapi jadikanlah masalah itu sebagai pelajaran agar kita bisa bangkit dari kekalutan mental yang kita alami.

Sumber : IBD penerbit Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beautiful in white

Google Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Web Informer Button